Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Alternatif Pangan Olahan: Es Krim “Susu Tempe” di SDN 6 Sidoharjo

Authors

  • Erika Widianti Program Studi Teknologi Pangan, UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya, Indonesia
  • Muhammad Alfid Kurnianto Program Studi Teknologi Pangan, UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33005/diandra.v3i1.32

Keywords:

Es Krim, Gizi, Susu, Tempe

Abstract

Asupan gizi seimbang merupakan hal yang sangat penting bagi anak-anak usia sekolah dasar (7-12 tahun). Berdasarkan data BPS Tahun 2022 terkait rata-rata konsumsi perkapita seminggu menurut kelompok telur dan susu Kabupaten Nganjuk memiliki angka konsumsi susu yang masih tergolong rendah (< 1%). Susu merupakan salah satu pelengkap asupan gizi seimbang yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak-anak, hal ini tampak dari kandungan gizi esesnsial yang terkandung dalam susu seperti protein, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Alternatif sumber susu nabati dapat dihasilkan dari komoditas tempe dikarenakan kandungan gizinya yang lebih mudah dicerna akibat proses fermentasi. Adanya alternatif pangan olahan seperti Es Krim “Susu Tempe” dapat meningkatkan daya tarik anak-anak dalam mengonsumsi susu melalui penyajian yang unik dan berbeda. Melalui kegiatan penyuluhan dengan pemberian edukasi berupa materi ajar singkat diharapkan dapat turut berperan dalam melengkapi upaya pemenuhan asupan gizi seimbang bagi anak-anak usia sekolah dasar di Desa Sidoharjo.

References

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2022, Desember 31). Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu Menurut Kelompok Telur dan Susu Per Kabupaten/kota (Satuan Komoditas), 2022. Diakses dari https://www.bps.go.id/indicator/5/2099/1/rata-rata-konsumsi-perkapita-seminggu-menurut-kelompok-telur-dan-susu-per-kabupaten-kota.html

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta.

Claeys, W. L., Verraes, C., Cardoen, S., De Block, J., Huyghebaert, A., Raes, K., Dewettinck, L., dan Herman, L. (2014). Consumption of raw or heated milk from different species: An evaluation of the nutritional and potential health benefits. Food Cont. 42: 188-201.

Mujianto. (2013). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Proses Produksi Tempe Produk UMKM di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal REKA Agroindustri Media Teknologi dan Manajemen Agroindustri, Volume 1(1):57-65.

Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subejo. (2010). Penyuluhan Pertanian. Terjemahan dari Agriculture: Extention (edisi 2). Jakarta.

Sugiharto. (2015). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sukardi, Wigniyanto, dan Isti, Purwaningsih. (2008). Uji Coba Penggunaan Inokulum Tempe Dari Kapang Rhizopus oryzae Dengan Subtrat Tepung Beras dan Ubikayu Pada Unit Produksi Tempe Sanan Kodya Malang. Jurnal Teknologi Pertanian, Volume 9(8): 207- 215.

Tedjasaputra, M. S. (2005). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo.

Theresia, D. K., Nadimin, dan Agung. (2019). Daya Terima dan Uji Kadar Protein pada Es Krim dengan Penambahan Tepung Tempe. Media Gizi Pangan, Vol. 26(1): 94.

Titis, T. M., Agus, S., dan Bayu, K. (2023). Sifat Fisik, Kimia, dan Tingkat Kesukaan Es Krim Labu Kuning (Cucurbita moschata) dengan Variasi Penambahan Sukrosa dan Lama Pencampuran. Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa, Vol. 2(1): 140-147.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Erika Widianti, & Kurnianto, M. A. (2024). Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Alternatif Pangan Olahan: Es Krim “Susu Tempe” di SDN 6 Sidoharjo. DIANDRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 33–40. https://doi.org/10.33005/diandra.v3i1.32